Rabu, 05 Desember 2007

Minggu malam

Sabtu kemarin aku tak kemana-mana ingga sore. Ajakan wantoro untuk hotspot juga tak bias aku kabulkan. Bertemu Pam dan Kenji juga tak jadi hari itu. Paling hanya lewat telpon dan sms. Kenji berhalangan untuk gabung dengan tim karena pekerjaan ini harus keluar kota. Dia tidak mau bekerja jauh dari ibunya yang sedang sakit. Padahal orang seperti kenji adalah seorang illustrator keren yang jarang bias ditemui di kota ini.

Sms-an sama pam pun akhirnya menemukan titik sepakat bertemu minggu siang (tadi) di taman cikapayang. Pam membawa cv dan portopolio, aku dating dengan segelintir cerita dan sekelumit penjelasan tentang proyek ini.

Obrolan kami sangat cair dan nyambung. Dapat dimaklumi. Selain pam sering bergelut dengan dunia desain dan ilustrasi, ia juga bekerja di sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosiologi-antropologi. Pam sangat antusias. Aku makin tambah pengetahuan. Kami terlibat dalam pergumulan hebat.

Ata sms;”med, urang indit ka Jakarta ayeuna jam 4. isuk ka padangna ti Jakarta. barudak aya didieu rek nganteurkeun. Bisi maneh rek milu nganteur..” jawabku:”urang keur panggihan jeung si pam. Hampura mun uing teu bias nganteur maneh.”

Tak lama sansan nelpon nanyain uang transferan dan batre yang bias diisi ulang. Aku kurang tahu, makanya aku suruh Tanya langsung aja ke fahmi.

Sebentar kemudian aku pamit. Bukan untuk menemui ata yang akan pergi atau nelpon balik sansan. Tapi mencari tempat netral yang bias membuatku sedikit merasa tenang dari kegundahan. Aku mesti ke gramedia!

Barusan jino ngasih kabar ia dan ata sudah ada di Jakarta. Dengan gaya belagunya dia bilang,”doain gua. Nanti akhir bulan tagih oleh-oleh dari gua. Besok gua ke bandara. Siyu gudbay.”

Wantoro sama fadly kemana, ya..?


Tidak ada komentar: