Rabu, 05 Desember 2007

Jumat malam

Aku melepas kepergian anak-anak (tim residen) dengan bersikap seolah-olah biasa. Padahal ada rasa haru dan penasaran ingin tahu apa yang sebenarnya mereka rasakan.

Jumat malam aku pulang. Perasaan senang dengan mcintosh yang dipinjamkan sedikit mengobati kepenasaranan yang tadi kurasakan. Namun tetap saja, makin malam aku bukan tambah asyik membuat tulisan, malah kepikiran anak-anak yang mau berangkat.

Belum ngantuk. Pikiran ditambah lagi besok sabtu harus membuat janji dengan 2 orang yang akan menjadi kandidat tim; Pam dan Kenji. Belum cucian, pinjam motor, isi pulsa dan bayangan seperti apa proyek ini akan berjalan.

Sempat terpikir jika nanti proyek ini adalah suatu model yang akan menjadi acuan dan refensi orang banyak. Dari berbagai disiplin ilmu tentunya. Pikiran semacam itu bukan tanpa alasan. Waktu briefing tadi sore, aku sempat bertukar pikiran dengan anak-anak masalah bagaimana hubungan penaggulangan bencana dengan desain. Meski aku bukan insan perdesainan (aku mahasiswa akhir jurusan sosiologi), tak urung pikiran “sosiolog”-ku pun muncul; jika proyek ini menghasilkan “sesuatu” nantinya, aku berani bertaruh ini akan menjadi telaahan dan kajian baru bagi para sosiolog.

Anak-anak meski sebagai desainer dan illustrator, tetap harus berhubungan dengan dengan masyarakat secara langsung secara partisipatoris. Dan itu sangat sosiologi banget. Sebuah gerakan yang sangat berani dalam waktu yang relative singkat. Bagaimana tidak, jika untuk mendapatkan data (masalah) yang ada di masyarakat, mereka hanya punya waktu sebulan untuk mengumpulkan permasalahan. Semalas-malasnya aku menjalani kuliah di jurusan sosoilogi, aku tahu, yang namanya penelitian-identifikasi-solusi membutuhkan waktu yang tak sedikit. Tapi aku percaya dan yakin bahwa sedikit (apalagi berhubungan dengan waktu) sangatlah relative. Proyek harus tetap dilaksanakan.

Doa dan haruku untuk kalian, kawan.

Tidak ada komentar: